Review Jurnal ( Revisi )
Tema : Faktor – faktor yamg mempengaruhi peningkatan Kinerja Karyawan pada
suatu perusahaan.
Judul : Pengaruh faktor – faktor kepuasan komunikasi terhadap kinerja karyawan.
Masalah : Bagaimana faktor – faktor kepuasan komunikasi terhadap kinerja
karyawan ?.
Penulis : Bey Arifin
I. Latar Belakang.
Tujuan organisasi melakukan perubahan reorganisasi maupun restrukturisasi untuk meningkatkan kinerja. Peningkatan kinerja tersebut belum tentu dicapai dengan adanya perubahan tersebut. Menurut Lau bahwa dalam perspektif organisasi sebagai system dari manusia, jika manusianya tidak berubah maka tidak akan ada perubahan organisasi.
Salah satu hal yang dituntut untuk berubah adalah pola pikir dan pola tindak perusahaan dalam aspek pengelolaan sumber daya manusia. Saat ini kualitas pelayanan terhadap konsumen (baca:pasien) di setiap Rumah Sakit
di Indonesia terus ditingkatkan bahkan terjadi persaingan. Hal ini menuntut adanya kerja keras pihak manajemen Rumah Sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan tersebut. Juga menuntut adanya perubahan pola pikir dan pola tindak dan unit kerja atau organisasi, agar dapat tetap bertahan hidup dan berkembang dalam menghadapi tuntutan zaman dan tuntutan masyarakat. Salah satu aspek yang harus diperhatikan dan dikembangkan agar kinerja karyawan meningkat adalah komunikasi organisasi karena manajemen itu adalah organisasi. Komunikasi organisasi terjadi setidak-tidaknya satu orang yang menduduki suatu jabatan dengan satu orang bawahan. Di dalam komunikasi organisasi tentunya banyak terjadi proses transaksi penafsiran pesan di antara individu pada saat yang sama dan memiliki jenis hubuangan yang berlainan. Seperti penafsiran terhadap keputusan dan kebijakan organisasi. Eksistensi suatu organisasi (suatu sistem kerja sama) bergantung kepada kemampuan manusia untuk berkomunikasi dan kemampuan untuk bekerja sama guna mencapai suatu tujuan yang sama pula. Oleh karenanya, fungsi utama seorang eksekutif adalah mengembangkan dan memelihara sistem komunikasi.
II. Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara khusus mengkaji faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan pada 3 rumah sakit swasta di Kota Semarang . Dan untuk menjawab rumusan masalah di atas maka dalam penelitian ini yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor kepuasan komunikasi terhadap kinerja karyawan.
III. Metodologi Penelitian
1. Jenis Data Primer
data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti. Jenis data ini diperoleh langsung dari penyebaran daftar pertanyaan (kuesioner) kepada karyawan yang bekerja di RSU Roemani PKU Muhammadiyah, RSU Panti Wilasa "Dr. Cipto", RSU Telogorejo.
Data primer adalah data yang berasal langsung diperoleh dari karyawan/ responden, dalam hal ini data yang diperlukan adalah :
a. Data mengenai karakteristilc responden seperti nama, lama kerja di Rumah Sakit.
b. Data untuk mendukung analisis operasional variabel berupa data kepuasan komunikasi secara keseluruhan.
2. Jenis Data Sekunder
Merupakan jenis data yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Data ini diperoleh melalui penelitian terdahulu yang dapat mencycung penelitian. Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dan manual perusahaan, surat edaran, laporan – laporan perusahaan dan catatan mengenai karyawan.
3. Populasi dan Sampl Penelitian
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalam penelitian ini adalah Purposive Random Sampling yaitu informasi atau data diambil dari target yang spesifik. Sampel yang diobservasi meliputi, pendidikan tingkat SLTAhingga Perguruan tinggi, jabatan tenaga kesehatan dan non-kesehatan, status karyawan tetap dengan masa kerja > 1 tahun. Dengan demikian jumlah populasi secara keseluruhan berdasarkan jenis ketenagaan, jabatan kesehatan dan non-kesehatan, status karyawan tetap dengan masa kerja 1 tahun adalah 1.210 karyawan.
IV. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data baik data primer dan sekunder adalah sebagai berikut :
1) Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner secara langsung kepada karyawan. Karyawan diyakinkan bahwa tanggapan mereka akan anonim dan rahasia. Responden memasukkan kuesioner yang telah diisi lengkap dalam amplop tertutup yang telah disediakan.
2) Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara pengumpulan laporan kepegawaian dan aturan-aturan/kebijakan kepegawaian yang berlaku di perusahan.
V. Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor
kepuasan komunikasi terhadap Kinerja Karyawan. Dari penelitian yang dilakukan terhadap 327 perawat rumah sakit membuktikan bahwa terdapat hubungan
positif antara komunikasi dengan kinerja karyawan. Dijelaskan di dalam penelitian tersebut bahwa hubungan antara Komunikasi Pengawasan, Iklim Komunikasi dan Umpan Balik Individu sangat kuat terhadap Kineja Karyawan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini membuktikan bahwa faktor-faktor kepuasan komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Adapun faktor-faktor Kepuasan Komunikasi yang tergolong kuat berpengaruh terhadap kinerja karyawan adalah, pertama Iklim Komunikasi, kedua Integrasi Organisasi, dan Umpan Balik Individu.
Dari jawaban responden terhadap 'variabel kepuasan terhadap komunikasi,
menunjukkan bahwa kebanyakan responden merasa puas terhadap kondisi-kondisi
normatif kerja yang mereka terima di tempat kerja. Hal ini merupakan kenyataan umum
yang terjadi pada sektor ketenagakerjaan. Pandangan yang menganggap Komunikasi
Organisasi (sebagai salah satu sumber kepuasan atau pula ketidakpuasan) sebagai unggulan kompetitif di dalam dunia usaha, sehingga perlu adanya perhatian yang serius. Hal ini menyebabkan perusahaan berbenah diru di dalam memperbaiki komunikasi organisasinya. Manajemen perusahaan tentunya tidak menghendaki terjadinya konflik dengan karyawan. Kondisi seperti ini jika terjadi akan menimbulkan ketidaknyamanan baik bagi pihak perusahaan sendiri atau pun pihak karyawan.
Untuk mempertahankan kepuasan dan mengurangi ketidakpuasan karywan terhadap
komunikasi organisasi yang terjadi di dalam perusahaan, persahaan (dalam hal ini
menajemen) dituntut untuk dapat berkomunikasi dengan baik terhadap karyawan dan
perlu adanya transparansi dari pihak manajemen. Adanya komunikasi yang baik dan
transparansi tersebut, maka manajemen dapat mengetahui sejauh mana keterikatan
emosional karyawan terhadap perusahaan, dan mengetahui masalah-masalah yang
menjadi sumber ketidakpuasan. Dala proses untuk mencapai hal tersebut maka manajemen harus menerapkan manajemen terbuka untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis. Manajemen terbuka yang dimaksud adalah menajemen yang menerapkan strategi topdown (atas-bawah) dan bottom-up (bawah-atas). Dengan strategi tersebut keselarasan pemikiran, pencitraan serta visi dan misi perusahaan dapat dijalankan secara sinergis oleh pihak manajemen dan karyawan.
VI. Kesimpulan
Dari analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, kesimpulan yang dapat
diambul adalah sebagai berikut :
1. Dari hasil analisis regresi yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Hal ini berarti bahwa semakin puas pekerja terhadap komunikasi yang terjadi di dalam perusahaan, maka semakin tinggi kinerja karyawan tersebut.
2. Variabel Iklim Komunikasi mempunya pengaruh signifikan yang paling besar terhadap kinerja karyawan. Dikarena karyawan menginginkan terjadinya komunikasi yang mendukung sukses kerjanya.
3. Dan hasil analisis diperoleh bahwa variasi atau perubahan yang terjadi pada variabel tidak bebas dapat dijelaskan sebesar 97 % oleh perubahan variabel bebasnya. Sedangkan sisanya sebesar 3 % dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel dalam penelitian ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar