Tema : Produktivitas Kinerja Karyawan
Judul : Pengaruh faktor - faktor kepuasan komunikasi terhadap kinerja karyawan
Masalah : Permasalahan yang akan diteliti dapat diidentifikasi dalam bentuk pertanyaan
sebagai berikut : "Bagaimana pengaruh faktor-faktor kepuasan komunikasi terhadap kinerja
karyawan?".
Penulis : Bey Arifin
Tahun :
I Latar Belakang Masalah
Tujuan organisasi melakukan perubahan reorganisasi maupn restrukturisasi untuk meningkatkan kinerja. Peningkatan kinerja tersebut belum tentu dicapai dengan adanyaperubahan tersebut (Edmounds, dan McSparran, 1996). Menurut Lau (1995) bahwaalam perspektif organisasi sebagai sistem dari manusia, jika manusianya tidak berubah maka tidak akan ada perubahan organisasi. Salah satu hal yang dituntut untuk berubah adalah pola pikir dan pola tindak perusahaan dalam aspek pengelolaan sumber daya manusia. Paradigma sumber daya manusia sebagai alat pelengkap ognanisasi sudah tidak tepat, dan harus berubah menjadi paradigma baru. Paradigma baru yang dimaksud adalah memposisikan sumber daya manusia sebagai asset yang harus dikelola secara optimal demi terwujudnya tujuan organisasi. Karyawan sebagai asset perusahaan harus dipelihara dan dikembangkan, karena karyawan memiliki emosi, keinginan, tuntutan, kebutuhan dan keterbatasan. Karyawan yang kurang mendapatkan perhatian dan pengembangan yang memadai dari manajemen organisasi, dapat memicu munculnya keresahan karyawan, menurunkan semangat kerja, banyak karyawan tidak masuk (mangkir) atau dapat pula menimbulkan keluhan karyawan.
Salah satu aspek yang harus diperhatikan dan dikembangkan agar kinerja karyawan meningkat adalah komunikasi organisasi: Karena manajemen itu adalah organisasi D'Aprix (1982). Komunikasi organisasi terjadi setidak-tidaknya satu orang yang menduduki suatu jabatan dengan satu orang bawahan. Di dalam komunikasi organisasi tentunya banyak terjadi proses transaksi penafsiran pesan di antara individu pada saat yang sama dan memiliki jenis hubuangan yang berlainan. Seperti penafsiran terhadap keputusan dan
kebijakan organisasi.
II Tujuan Penelitian
tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor kepuasan komunikasi terhadap kinerja
karyawan.
III Metodologi Penelitian
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder yang relevan dengan tujuan penelitian. Data primer dan data sekunder yang dimaksudkan dalam penelitian ini sebagaimana dijelaskan di bawah ini :
1. Jenis Data Primer
Data primer adalah data yang berasal langsung diperoleh dari karyawan/ responden,
dalam hal ini data yang diperlukan adalah :
a. Data mengenai karakteristilc responden seperti nama, lama kerja di Rumah Sakit.
b. Data untuk mendukung analisis operasional variabel berupa data kepuasan komunikasi secara keseluruhan.
2. Jenis Data Sekunder
Merupakan jenis data yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Data ini
diperoleh melalui penelitian terdahulu yang dapat mencycung penelitian. Dalam penelitian
ini data sekunder diperoleh dari surat edaran, laporan-laporan perusahaan dan catatan mengenai karyawan.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data baik data primer dan sekunder adalah sebagai berikut :
1) Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner secara langsung kepada karyawan. Karyawan diyakinkan bahwa tanggapan mereka akan anonim dan rahasia. Responden memasukkan kuesioner yang telah diisi lengkap dalam amplop tertutup yang telah disediakan.
2) Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara pengumpulan laporan kepegawaian
dan aturan-aturan/kebijakan kepegawaian yang berlaku di perusahan.
IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Uji Validitas
Uji Validitas dilakukan untuk mengukur sejauh mana ketepatan dan kecermatan
suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya dan memberikan hasil ukur yang
sesuai dengan menghitung korelasi antara masing-rrlasOg pernyataan dengan skor total.
Dalam pengujian validitas butir pertanyaan ini menggunakan kbrelasi product moment
dari Pearson. Pengujian validitas item kuesioner dilakukan terhadap 100 responden. Adapun
kaidah yang berlaku dalam uji validitas ini adalah sebagai berikut :
n Jika probabilitas kesalahan (sig.) > taraf signifikansi 0,05, maka inferei yang diambil
adalah butir pertanyaan tidak valid.
n Jika probabilitas kesalahan (sig.) < taraf signifikansi 0,05, maka inferensi yang diambil
adalah butir pertanyaan valid.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur sejauh mana suatu pengukuran dapat
dipercaya atau dapat diandalkan atau seberapa konsisten suatu instruen mengukur konsep-
konsep yang ada. Ketentuan yang berlaku dalam uji reliabilitas ini adalah :
n Jika koefisien alpha 0,6, maka variabel penelitian dinyatakan reliabel
n Jika koefisien alpha < 0,6, maka variabel penelitian dinyatakan tidak reliabel
Dari hasil uji reliabilitas diketahui bahwa nilai koefisien alpha lebih besar dari 0,6.
Uji Asumsi Klasik
Uji ini dilakukan untuk memenuhi syarat agar persamaan yang diperoleh model linear regresi berganda dapat diterima. Uji asumsi klasik dilakukan dengan cara uji multikolinearitas, heterokedastisitas, dan autokorelasi, dan normalitas.
Uji Multikolinearitas
Dari hasil uji multikolinearitas didapat nilai VIF lebih kecil dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dart model regresi tidak ditemukan masalah multikolinearitas.
Uji Heterokedastisitas
Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara prediksi variabel terikat dengan residualnya dimana sumbu Y adalah Y yang diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi — Y sesungguhnya) yang telah di-studentized.
Uji autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk melihat apakah di dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka di dalam model regresi terdapat masalah autokorelasi. Ada beberapa cara untuk mendeteksi masalah autokorelasi, salah satunya adalah uji Durbin Watson.
Uji Normalitas
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
Uji hipotesis ( Uji T )
Untuk mengetahui apakah variabel - variabel dependen dapat mempengaruhi variabel
independen, maka diperlukan pengujian hipoteisis statsitik secara parsial dengan
menggunakan uji t (t-test). Uji t juga dimaksudkan untuk menentukan apakah pengaruh
variabel dependen terhadap variabel independen signifikan atau tidak, dengan ketentuan :
• Bila T hitung>T tabel, maka Ho dinyatakan ditolak dan menerima H1
• Bila T hitung< T tabel , maka Ho dinyatakan diterima dan menolak H1
Uji F test
Uji F-test dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel bebas (X)
terhadap variabel terikat (Y) secara simultan. Adapun kriteria penentuan nilai F-test adalah
dengan tingkat keyakinan (level of significant 5%) atau alpha=0,05 dengan degree of
freedom (derajat keyakinan) df=n-k-1 akan diperoleh nilai Ftabel ,kemudian membandingkan
dengan Fhitung yang diperoleh untuk menentukan apakah pengaruhnya signifikan atau tidak.
IV Kesimpulan
Dari analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, kesimpulan yang dapat
diambul adalah sebagai berikut :
1. Dan hasil analisis regresi yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Hal ini
berarti bahwa semakin puas pekerja terhadap komunikasi yang terjadi di dalam
perusahaan, maka semakin tinggi kinerja karyawan tersebut.
2. Variabel iklim Komunikasi mempunyai pengaruh signifikan yang paling besar terhadap
kinerja karyawan. Dikarena karyawan menginginkan terjadinya komunikasi yang
mendukung sukses kerjanya.
3. Dan hasil analisis diperoleh bahwa variasi atau perubahan yang terjadi pada variabel
tidak bebas dapat dijelaskan sebesar 97 % oleh perubahan variabel bebasnya. Sedangkan
sisanya sebesar 3 % dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel dalam penelitian ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar