Laman

Minggu, 17 April 2011

KOMPUTERISASI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN

NAMA   : MEGAWATI
KELAS  : 3 EA 10
NPM     : 10208791
TUGAS  : MINGGU KE 5
Tugas minggu ke 5
Atun ( Tabungan.10%) (Harian)
2/3 Sektor Tunai 10 juta.
5/3 Pinbuk Debet Giro Joko 3 juta.
8/3 Pinbuk kredit Tabungan Toni 5 juta.
11/3 Pinbuk Kredit Cek Tuti ( Bank Karman ) 10 juta.
22/3 Pinbuk Debet Deposito Jeki 5 juta.
Catatan : Tabungan 25 juta R/K pada BI = 11%
Giro 20 juta Kas = 10%
Depositi 10 juta LDR = 80%
KUK = 20%
Ditanyakan : 1.Protofolio Tanggal 1 bulan 4?
Catatan : Bunga Tabungan 10%
Bunga Giro 8%
Bunga Deposito 12%

Siti Karman
Cek Tn.A 5 juta Cek Tn.X 4 juta
Cek Ny.B 3 juta Cek Ny.Y 6 juta
Cek Nn.C 4 juta Cek Nn.Z 10 juta
B/G PT.D 10 juta B/G PT.K 13 juta
B/G PT.E 5 juta Nota Kredit 15 juta
Nota kredit 10 juta
Data Karman yang ditolak Siti = Cek Tn.A dan B/G PT.D
Sedangkan data Siti yang ditolak karman yakni = Cek Tn.X dan Cek Nn.Z
Protofolio pengerjaan :
Rekab Transaksi Atun :
2/3 10 juta Deb.kas krn.Tab.Atun.
5/3 7 juta Deb.Tab.Atun krn.Giro Joko.
8/3 12 juta Deb.Tab.Toni krn.Tab.Atun.
11/3 22 juta Deb.R/K pada BI krn.Tab.Atun.
22/3 17 juta Deb.Tab.Atun krn Deposito Joko.
Catatan : 1.Giro Joko +3
2.Tabungan Toni -5
3.Deposito Jeki +5
Perhitungan Catatan diatas menggunakan pengerjaan sebagai berikut :
Rekab :

5/3 = 10% x 5-2 x10 juta / 365 = Rp. 8.219,18
8/3 = 10% x 8-5 x7 juta / 365 = Rp. 5.753,42
22/3 = 10% x 22-11 x 22 juta / 365 = Rp.66.301,37
31/3 = 10% x 31-22+1 x17 juta / 365 = Rp. 88.493,15
Total saldo awal tahun = Rp 168.767.12 + Rp.17 juta = Rp.17.168.767,12
Tabungan = 10% x 31 – 1 + 1 x 20 juta : 365 = Rp.169.863,01 + Rp.17.168.767,12
= Rp.17.338.630,13
Giro = 8% x 31-1 + 1 x 23 juta : 365 = Rp.156.273.97 + Rp.17.168.767,12
= Rp.17.325.041,05
Deposito = 12% x 31- 1 + 1 x 35 juta : 365 =Rp. 365.717,33 + Rp.17.168.767,12
= Rp. 17.525.475,45
Total Perhitungan =Rp.6.624.656
Kliring =
-2
-3
-4
-10
-5
+10
+4
+6
+10
+13
-2
Total = + 2 juta.








Rekap Saldo Siti Tanggal 1 bulan 4.
Aktiva Passiva
Kas 10% Tabungan
R/K pada BI 11% Giro
Deposito
Loan
Securities Securities
Other Asset Capital

= L x 100% = 80%
Tarif + Capital

Asset
Kas ( 10% x Rp.69.357.917,79 ) = Rp.6.953.791,78
R/K pada BI
( 11% x Rp.69.357.917,79 ) = Rp.7.629.370,96
Loan = LDR 80% = Rp.6.922.134,75
KUK 20% = Rp.1.730.533.70
Securities( kalah/menang kliring) = Rp.2.000.000
Other Asset = Rp.46.140.086,6
= L x 100% = 80%
Tarif + Capital
= __________________________________________________________L =
Rp.69.357.917,17 + Rp.17.168.767,12 x 100%
= Rp.86.526.684,91 x 100 %
= Rp.8.652.668.491

KOMPUTERISASI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN

NAMA  : MEGAWATI
NPM     : 10208791
KELAS : 3 EA 10
TUGAS : TEKNIS KLIRING

PENDAHULUAN
Salah satu fungsi yang dimiliki oleh bank umum adalah melakukan transaksi lalu lintas pembayaran. Mekanisme pembayaran bagi bank umum dari satu pihak ke pihak lain, akan lebih medah bila kedua belah pihak mempunyai rekening di bank yang sama. Tetapi akan lebih sukar untuk menyelesaikan pembayaran antara pihak-pihak yang mempunyai rekening, di bank yang berbeda dan lebih sukar lagi kalau bank tersebut tidak berada disatu daerah. Konsekuensinya, satu bank umum akan berhubungan langsung dengan bank umum lain dalam menyelesaikan utang piutang. Ini pun masih banyak dijumpai kesulitan-kesulitan antara lain jam pertemuan, dan sebagainya.
Kliring anatar bank adalah pertukaran warkat atau data elektronik antara bank atas nama bank maupun nasabah yang hasil perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. Warkat atau data keungan elektronik dimaksud merupakan alat pembayaran bukan tunai yang diatur dalam peraturan perundang-undangan atau ketentuan lain yang berlaku yang lazim digunakan dalam transaksi pembayaran.

ISI
Kliring (dari bahasa Inggris clearing) sebagai suatu istilah dalam dunia perbankan dan keuangan menunjukkan suatu aktivitas yang berjalan sejak saat terjadinya kesepakatan untuk suatu transaksi hingga selesainya pelaksanaan kesepakatan tersebut.
Kliring sangat dibutuhkan sebab kecepatan dalam dunia perdagangan jauh lebih cepat daripada waktu yang dibutuhkan guna melengkapi pelaksanaan aset transaksi.
Kliring melibatkan manajemen dari paska perdagangan, pra penyelesaian eksposur kredit, guna memastikan bahwa transaksi dagang terselesaikan sesuai dengan aturan pasar, walaupun pembeli maupun penjual menjadi tidak mampu melaksanakan penyelesaian kesepakatannya.
Proses kliring adalah termasuk pelaporan / pemantauan, marjin risiko, netting. transaksi dagang menjadi posisi tunggal, penanganan perpajakan dan penanganan kegagalan.

1. Mitra pengimbang sentral

Secara umum kliring melibatkan lembaga keuangan yang memiliki permodalan yang kuat yang dikenal dengan sebutan mitra pengimbang sentral (MPS) atau disebut juga central counterparty . MPS ini menjadi pihak dalam setiap transaksi yang terjadi baik sebagai penjual maupun sebagai pembeli. Dalam hal terjadinya kegagalan penyelesaian atas suatu transaksi maka pelaku pasar menanggung suatu risiko kredit yang distandarisasi dari MPR .
Di Amerika, kliring antar bank dilaksanakan melalui Automated Clearing House (ACH), dimana aturan dan regulasinya diatur oleh NACHA-The Electronic Payments Association,yang dahulu dikenal dengan nama National Automated Clearing House Association, serta Federal Reserve. Jaringan ACH ini akan bertindak selaku pusat fasilitas kliring untuk semua transaksi transfer dana secara elektronik. Kliring antar bank atas cek dilaksanakan oleh bank koresponden dan Federal Reserve.
Di Indonesia, untuk kliring antar bank atas transfer dana secara elektronik dan atas cek dilaksanakan oleh Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral. Sedangkan proses kliring atas transaksi efek dilaksanakan oleh P.T Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan proses kliring atas transaksi kontrak berjangka dilaksanakan olek P.T Kliring Berjangka Indonesia (KBI)

2. Netting

Mitra pengimbang sentral ini dapat melakukan netting transaksi penjualan dan pembelian harian seperti sekuriti selama pelaku pasar hanya memiliki satu mitra pengimbang sentral atas perdagangan yang dilakukannya. Netting ini dikenal sebagai suatu manfaat dari keberadaan mitra pengimbang sentral ini.


PEMBAHASAN
Contoh kasus :
Terdapat 2 (dua) Bank yaitu Bank Siti dan Bank Karman. Dibawah ini adalah catatan surat yang dikirim oleh masing-masing Bank kepada Bank lawan.
Surat yang dikirimkan oleh Bank Karman kepada Bank Siti :
·         Cek Tn. Z Rp 2.000.000
·         B/G Ny. K Rp 3.000.000
·         Cek Tn. L Rp 4.000.000
·         Cek Ny. G Rp 1000.000
·         Nota Debet PT. X Rp 10.000.000
·         B/G PT. Y Rp 15.000.000
·         Nota Kredit PT. M Rp 10.000.000
Dan tolakan yang dilakukan oleh Bank Siti : 
Cek Tn. Z
·         Cek Tn. L
·         B/G PT. Y

Surat yang dikirimkan oleh Bank Siti kepada Bank Karman :
·         Cek Tn. A Rp 3.000.000
·         Cek Tn. B Rp 2.000.000
·         B/G PT. C Rp 4.000.000
·         B/G PT. D Rp 5.000.000
·         Cek Tn. E Rp 2.000.000
·         Nota Debit PT. F Rp 10.000.000
·         Nota Kredit PT. G Rp 5.000.000
Dan tolakan yang dilakukan oleh Bank Karman :
·         Cek Tn. A
·         B/G PT. C
·         B/G PT. D

Penentuan menang atau kalah kliring antata Bank Siti dan Bank Karman :
Bank Siti                                                         Bank Karman
- Rp   2.000.000                                              + Rp   2.000.000
- Rp   3.000.000                                              + Rp   3.000.000
- Rp   4.000.000                                              + Rp   4.000.000
- Rp   1.000.000                                              + Rp   1.000.000
- Rp 10.000.000                                              + Rp 10.000.000
- Rp 15.000.000                                              + Rp 15.000.000
+ Rp 10.000.000                                             -  Rp 10.000.000

+ Rp   3.000.000                                             -  Rp   3.000.000
+ Rp   2.000.000                                             -  Rp   2.000.000
+ Rp   4.000.000                                             -  Rp   4.000.000
+ Rp   5.000.000                                             -  Rp   5.000.000
+ Rp   2.000.000                                             -  Rp   2.000.000
+ Rp 10.000.000                                             -  Rp  10.000.000
· Rp    5.000.000                                             + Rp   5.000.000
     + 6 / + 5                                                          - 6 / - 5
Menang Kliring                                               Kalah Kliring

Dalam hal ini Bank Siti dan Bank Karman memiliki deposito sebesar Rp 100.000.000 dan syarat simpanan pada BI untuk masing-masing Bank adalah 8%.
Rekening Koran (R/K) pada BI :
·         Untuk Bank Siti
8% x Rp 100.000.000 = Rp 8.000.000 + Rp 5.000.000 (menang kliring) = Rp 13.000.000
·         Untuk Bank Karman
(8% x Rp 100.000.000) +  Rp 2.000.000 = Rp 10.000.000 - Rp 5.000.000 (kalah kliring) = Rp 5.000.000

KESIMPULAN
Dari pemaparan tulisan diatas, dapat disimpulkan bahwa jasa perbankan sangat diperlukan oleh masyarakat dalam melakukan kegiatan perekonomian dewasa ini. Hal ini dikarenakan oleh semakin banyaknya kegiatan perekonomian yang dimasuki oleh masyarakat sehingga masyarakat akan mendapatkan kemudahan dalam melakukan perekonomian. Untuk itu, pengetahuan mengenai bank dan berbagai produk jasanya harus dipupuk sedini mungkin meski hanya sebatas pengetahuan saja sehingga pengetahuan semakin meningkat dan mendapatkan informasi terlebih dahulu mengenai jasa produk perbankan.
dan dari pembahasan di atas di simpulkan juga bahwa bank siti dapat memenangkan kliring, yang artinya bank siti tersebut adalah bank yang sehat dan mampu mengelola keuangannya dengan baik.

Jumat, 15 April 2011

Tugas Bahasa Indonesia 2 " Penalaran "

PENALARAN
March 7th, 2011 • Related • Filed Under
Filed Under: Umum

BAB I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Semua orang pasti pernah berfikir, entah berfikir tentang kehidupannya dimasa mendatang, berfikir tentang orang yang di cintainya, atau pun berfikir tentang makanan apa yang akan ia makan hari ini. Proses berfikir inilah yang dinamakan penalaran atau dalam Bahasa Inggris disebut dengan reasoning. Proses Berfikir itu sendiri merupakan proses dimana manusia melakukan kegiatan pengumpulan data, fakta, informasi, dan kemudian menghubungkan antara data dan informasi tersebut untuk membuat keputusan. Sebelumnnya, saya mengatakan manusia karena hanya manusia sajalah sebagai makhluk hidup yang dapat melakukan proses penalaran. Walaupun hewan juga memiliki otak, tetapi hewan tidak memiliki akal sehingga hewan tidak bisa melakukan proses penalaran. Karena penalaran merupakan proses berfikir dari pengamaatan (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Penalaran itu sendiri sangat penting bagi manusia karena penalaraan dapat menentukan seberapa besar softskill yang ia punya.

1.2 Masalah

Menjelaskan tentang pengertian penalaran, metode dalam menalar, konsep dan symbol dalam penalaran, syarat – syarat kebenaran dalam penalaran, serta hukum – hukum dalam penalaran.

BAB II. Isi

2.1 Pengertian Penalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui

atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.

2.2 Metode dalam Penalaran

Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif

Metode induktif

Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.

Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.

Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.

Metode deduktif

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

2.3 Konsep dan symbol dalam penalaran

Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.

Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.

2.4 Syarat – syarat kebenaran dalam penalaran

Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.

* Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
* Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.

2.5 Hukum – Hukum Penalaran

Sebelumnya perlu dipahami bahwa seuatu “yang benar” tidak sama dengan “yang logis”. Karena “yang benar” adalah proposisi dan “yang logis” adalah penalaran. Suatu proposisi dikatakan benar apabila ada kesesuaian antara subjek dan predikat, dan suatu penalaran dikatakan logis apabila mempunyai bentuk yang tepat, dan dasar penalaran itu salih.

Asumsi yang mengatakan dasar penalaran harus salih, maka hubungan kebenaran antara premis dan konklusi dapat dirumuskan dengan hukum-hukum berikut ini :

* Hukum pertama : Apabila premis benar, maka konklusi benar

contoh:

semua manusia akan mati

Budi adalah manusia

Jadi : Budi akan mati

disini, premis mayor dan minor benar, sehingga konklusi juga benar.

* Hukum kedua : Apabila konklusi salah, maka premis juga salah

contoh :

semua manusia terbuat dari tanah

malaikat adalah manusia

jadi : malaikat terbuat dari tanah

disini konklusi salah, karena pemisnya (keduanya atau salah satunya) pasti salah. Pada contoh diatas, premis mayor benar, sedangkan premis minor salah sehingga menyebabkan konklusi menjadi salah.

* Hukum ketiga : Apabila premis salah, konklusi dapat benar dapat salah

contoh :

semua hewan mamalia betelur

ayam itu hewan mamalia

jadi : ayam bertelur

disini kedua premis salah tetapi konklusi yang diambil benar. Untuk premis salah maka konklusi salah dapat dilihat pada contoh di atas.

* Hukum keempat : Konklusi benar, premis dapat salah dapat benar

untuk contoh konkusi benar, premis salah dapat dilihat pada contoh di atas, dan untuk contoh premis benar, konklusi benar dapat dilihat pada contoh pertama.

BAB III. Kesimpulan

Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.

Tugas Bahasa Indonesia Analisis Kesalahan Berbahasa " Ovie Dan Timmy"

Tugas Bahasa Indonesia Analisis Kesalahan Berbahasa ” Ovie Dan Timmy”


OVIE DAN TIMMY

“ Temani aku ke mall yuk, Mon!” Ovie buru – buru menjejeri langakahku begitu jam pelajaran terakhir berakhir.

“ Biasanya kamu paling males keluyuran, tapi akhir – akhir ini, kok….”

“ Iya, Vie, wajah kamu juga mendung melulu. Minum Sustagen Vitness, dong!” Ryan yang jalan di sebelahku ikut angkat bicara.

Ovie langsung cemberut. “ Kalau tidak mau menemaniku, ya sudah!” katanya sambil menjauh. Tapi aku buru – buru menarik lengannya. “ Eh, tunggu dong, Non! Aku cuma Tanya, kenapa kamu berubah jadi pemarah sih, sekarang! Ada masalah dengan mamamu?” aku bertanya hati – hati. Ovie anak tunggal. Di rumah, dia kesayangan papa dan mamanya. Tapi mungkin saja kalau sesekali dia berantem sama mamanya“ Bukan karena Mama, Mon, tetapi Timmy….”

“Timmy? Ada apa dengan Timmy?”

“ Timmy hilang, Mon!” kali ini Ovie menjawab sambil terisak.

“ Astaga, sudah lapor ke polisi, Vie?” aku segera mengedipkan mata pada Ryan, sebagai isyarat agar dia tutup mulut. Tetapi anak itu tidak tahu aturan, dia teru nyerocos, “ aku mau bantu deh mencarinya. Bener! Begini – begini kan aku punya bakat detektif. Tetapi ngomong – ngomong Timmy itu siapa, Vie? Saudaramu, ya ?”

Ovie memandang Ryan penuh harapan. “ Bener kamu bisa bantu aku, Ryan? Timmy itu anjing kesayanganku. Dia hilang waktu berjemur hari Sabtu lalu. Biasanya sehabis berjemur dia pasti pulang ke rumah…..”

“ Apa…..Vie? Timmy anjingmu? Oh, cuma anjing toh, Vie?” Ryan garuk – garuk kepala. Dengan entengnya dia mengangkat bahu, “ Gue pikir adik loe. Kok, repot – repot gitu, Vie. Pake sedih segala. Sudah deh, beli aja yang baru….”

Aku tidak dapat menahan lidah Ryan. Dia tidak tahu ucapannya berpengaruh besar bagi Ovie yang pecinta anjing. Bagi Ovie, Timmy adalah temannya yang terbaik. Sahabatnya di kala suka dan duka. Dan Ryan tidak tahu hal itu.

Ovie lari meninggalkan kami berdua. Dia tak berkata apa – apa lagi. Cuma tertangkap olehku sejuta kebencian di matanya ketika memandang Ryan. Oh, gawat! Belum lagi airmatanya yang berleleran di wajahnya.

“Kamu sih, nggak tahu perasaan orang! Bagi kamu, anjing seperti Timmy memang tidak berarti apa – apa. Tapi bagi Ovie yang anak tunggal, Timmy itu sangat berarti, tahu! Terang saja dia jadi sedih setengah mati ketika Timmy hilang. Dia tidak punya temna lagi sekarang dirumah. Apalagi Timmy dipeliharanya sejak kecil, sejak lima tahun yang lalu….” Kataku sewot pada Ryan.

Sudah dua hari Ovie menghindari aku dan Ryan. Ryan kelihatan menyesal sekali. menggemaskan, deh!

“ Aduh, Ryan makasih ya….”

Ryan mengangkat alisnya. “ Maaf, Mona. Anak anjing itu untuk Ovie. Aku betul – betul merasa bersalah karena telah menyakiti hatinya.

Untuk sesaat aku terpana melihat wajahnya. Tak pernah kulihat Ryan segundah ini. Ah, jangan – jangan…..” Kamu naksir Ovie, Ryan?” tebakku langsung.

Plasssssh! Wajah Ryan memerah. Jadi, jadi dugaanku benar! Tak mungik Ryan akan sepeduli itu pada Ovie kalau dia tak ada hati. Ohh…. Tiba – tiba saja entah kenapa aku merasa sedih. Sedih sekali. kupikir kedekatanku dengan Ryan selama ini…..

“ Sungguh mati, aku tak ada apa – apa dengan Ovie. Aku cuma kasihan padanya. Dia telah mengajarkan aku sebuah arti persahabatan. Ungkapan “ anjing adalah sahabat manusia terbaik” ternyata benar. Selama ini aku telah menyepelekan sosok seekor anjing. Seperti juga kedekatanmu selama ini dengan Gugi, Boni, dan anjing – anjing lain kesayanganmu itu. Padahal…….padahal sih, sebetulnya aku cemburu berat pada mereka,Mona?”

Alamak ! Ucapan Ryan membuat aku menganga. Betulkah Ryan padaku?

Analisisnya : menurut saya cerita yang disajikan kurang menarik. Karena dalam cerita ini hanya membahas tentang temannya yang kehilangan anjing kesayangannya.

akan tetapi cerita yang disajikan patut kita contoh dimana cerita ini menceritakan tentang sosok seekor anjing yang sangat berperan penting bagi kehidupan manusia dikala suka dan duka…..cerita ini mengajarkan kita akan makna sebuah persahabatan yang tersirat yang tidak bisa dapat di ungkap dengan kata – kata…… di dalam cerita ini menceritakan tidak hanya manusia yang bisa dijadikan teman akan tetapi anjing juga bisa menjadi sahabat terbaik dan terbesar bagi manusia…. Kekurangannya disini adalah kata – katanya banyak yang agak lebai gitu contohnya seperti sungguh mati, astaga dan ucapan yang bisa membuat aku menganga…..

Nama : Megawati

Kelas : 3 EA 10

NPM : 10208791

TUGAS ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA " GARA - GARA DONNA "

tulisan Bahasa Indonesia 2 ” Gara – Gara Donna “


Gara – Gara Donna

Rrring… jam weker di kamar Ratih berbunyi nyaring. Ratih terbangun. Ups, sudah jam 5.30 pagi. Padahal, matanya masih berat menahan kantuk. Kepalanya rasanya nyut – nyutan pusing.

Ratih tersentak ketika matanya menatap tumpukan buku kimia di atas meja belajarnya. Hah, ia belum belajar untuk ulangan.

Semalam Ratih dan Donna keasyikan berdisko di Blue Moon Discotheque. Sebenarnya Ratih sudah menolak ajakan sobat kentalnya itu. Tapi, siapa sih yang nggak tahu bagaimana manjurnya bujuk rayu Donna. Akhirnya, jadi deh mereka ke sana.

Akibatnya jelas. Ratih tak sempat menghadapi rumus – rumus kimia organic bahan ulangan pagi ini. Berpikir begitu Ratih langsung bangkit dari tempat tidur. Ratih memutuskan untuk datang lebih pagi ke sekolah hari ini. Barangkali dengan belajar di kelas, ia bisa mengikuti ulangan dengan sukses.

o….o.. rupanya Donna sudah datang lebih dulu. Ia asyik menunduk di bangkunya. Hmmm….. apa yang dilakukannya ya? Tangannnya sibuk membuat catatan diatas… meja!

“Heh, ngapain kamu nyoret – nyoret meja?” Tanya Ratih heran.

“Sssst, jangan keras – keras.” Bisik Donna sambil menarik tangan Ratih agar mau duduk di sampingnya.

Ratih terdiam.

“ Lihat, mejaki ini sepintas, kan bersih, padahal ada coretan rumus kimianya, lho.” Bisik Donna sambil menunjuk meja di hadapannya.

Diam – diam Ratih mengakui, selain cantik dan genit Donna punya banyak akal. Pantas saja nilai ulangannya nggak pernah jeblok, walau hampir tiap malam ia pergi ke diskotik.

Ratih beringsut ke bangkunya. Diambilnya pinsil 2B yang runcing miliknya. Pelan – pelan digoreskannya rumus – rumus kimia itu di meja coklatnya. Rumus asam, basa yang dioksidasi sampai yang direduksi, semua komplit.

“ Hai Ratih, rajin amat jam segini sudah datang?” Tanya Wawan, ketua kelasnya.

Sumpah mati, jantung Ratih hampir copot rasanya. Refleks ditutup mejanya dengan buku catatan kimianya. Dengan panik dibukanya halaman buku cetak kimia. Ratih pura – pura membaca buku tersebut dengan tampang sok serius.

“Ngg….. nggak, aku lagi hafalin rumus nih! Dari semalam, rumusnya nggak nempel – nempel juga. Kenapa ya?” Tanya Ratih gugup.

Wawan menatap Ratih dengan mimk tak percaya. Sebagai teman sekelas Wawan tahu banget siapa Ratih. Anaknya rajin, catatannya selalu rapi dan cerdas.

“Yang mana sih, yang kamu gak hapal?”

“Semua” jawab Ratih ketus. Ups, Ratih kaget sendiri. Lho, kok jadi judes begini? Pikirnya dalam hati.

“O….” kata Wawan sambil melangkah pergi. Begitu Wawan pergi. Ratih kembali menuliskan rumus alkana.

Upfh, akhirnya selesai juga. Deretan rumus itu tampak berkilau. Ratih menarik nafas lega. Kali nilai ulangannya tak bakalan jelek.

Ratih berjanji cukup sekali saja dia berbuat curang. Lain kali dia nggak bakalan mau di ajak keluar malam lagi. Apalagi kalau besoknya ulangan.

Kelas mendadak senyap saat sosok tinggi besar Pak Endy masuk. Tiba – tiba Ratih merasa berdebar – debar. Apalagi saat pak guru berkumis tebal itu membagikan kertas soal.

“ Anak – anak, sekarang bapak akan memutar letak duduk kalian,” tegas Pak Endy. Ratih terlonjak.

Ini di luar dugaan. Biasanya Pak Endy tak pernah pakai acara memutar letak duduk semua siswa di kelas ini. Berarti, ya… berarti Ratih akan ditempatkan di depan. Wah, bahaya besar mengancam.

Keringat dingin Ratih lansung menetes segede – gede biji jagung. Sebab, duduk di depan berarti Ratih tak punya kesempatan mengintip hasil karyanya yang terukir manis di atas meja itu. Apalagi untuk nanya – nanya rumus. Duh, tak ada ampun deh!

Sedangkan menukar mejanya ke depan, wah lebih mustahil lagi? Masak iya, mejanya juga harus diangkut juga ke depan.

“Hayo nona Ratih, silakan pindah ke depan. Tunggu apalagi,” kata Pak Endy dengan suara menggelegar.

Ratih mendongak. Oh, rupanya Buyung, Yan, Ida dan yang lainnya sudah bertukar posisi. Cuma dia yang belum bergeming.

Sekilas diliriknya Donna yang duduk di belakangnya. Cewek cantik itu telah duduk manis dengan tampang tak berdosanya. Tenang sekali. he…..he… soalnya ia duduk sebangku dengan Advin yang jagoan kimia itu.

Bukan main gondoknya Ratih. Gara – gara rayuan Donna untuk bersenang – senang di arena disko semalam, kini Ratih terpaksa membiarkan kertas ulangannya di hiasi angka 3.

“ Donna.. Donna awas kamu!” rutuk Ratih dalam hati.

Sumber : Majalah Gadis

Analisis cerita : menurut saya cerita yang disajikan dalam cerita ini kurang begitu menarik. Karena dalam cerita ini hanya menceritakan tentang “Aku” dimana peran aku dalam cerita tersebut sedang panik dalam menghadapi masalahnya tanpa menceritakan peran individu – individu lainnya. Cerita ini patut kita jadikan sebagai bahan pelajaran hidup agar kita sebagai siswa atau siswi tidak mencontoh kejadian yang tidak baik seperti cerita di atas dengan pergi bersenang – senang ke diskotik, dan akibatnya dia ( Ratih ) harus menanggung semua resiko yang menimpanya, yaitu mendapati nilai ulangan dengan angka 3 yang sebelumnya mungkin belum pernah ia dapati sebab dalam cerita tersebut ada seorang teman yang bernama Wawan memberitahukan kepada pembaca bahwa si Ratih tersebut anaknya pintar dan cerdas, anaknya juga rajin. Cerita ini juga harus dijadiakan pengalaman hidup bagi si anak maupun orangtua. Peran orangtua dalam keluarga sebenarnya harus berperan penting, karena keluargalah yang mendukung kita agar kita bisa termotivasi untuk bisa melakukan hal – hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Orang tua juga harusnya bisa memantau perkembangan anak jangan membiarkan si anak tersebut pergi keluar malam – malam, walaupun hanya sekedar alasannya belajar bersama. dalam cerita ini banyak yang bisa kita pelajari, jangan sekali – sekali kita menuruti apa kemauan teman kita yang bisa membawa dampak buruk bagi kita, kalau membawa dampak yang positif boleh kita ikuti, tapi kalo membawa dampak yang buruk janganlah kita ikuti, karena apabila kita mengikutinya setiap saat kita akan terus – menerus menuruti.

Nama : Megawati

Kelas : 3 Ea 10

NPM : 10208791

KOMPUTERISASI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN

NAMA : MEGAWATI
KELAS : 3 EA 10
NPM : 10208791
Tugas : Peristiwa Kliring


Pendahuluan
Kliring antarbank adalah pertukaran warkat ( cek, bilyet giro, nota kredit, nota debit) antarbank yang hasil perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. Kliring diatur oleh Bank Indonesia baik waktu dan tempat pelaksanaan. Sedangkan peserta Kliring adalah bank umum dalam wilayah kliring.
Jenis Kliring:
a. Kliring manual
Yaitu perhitungan utang piutang di antara bank peserta kliring lokal dengan cara saling menyerahkan warkat kliring untuk memperluas lalu lintas pembayaran secara giral (noncash).
b. Kliring Elektronik
Yaitu kliring lokal yang dalam perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring berdasarkan data elektronik yang disertai dengan penyerahan warkat bank peserta kliring kepada penyelenggara kliring (Bank Indonesia) untuk diteruskan kepada bank penerima.

Pembahasan
Contoh Kasus:

* BI adalah tempat pertemuan Bank Karman dan Bank Siti , dimana Bank Siti dan Bank Karman memiliki saldo atau rekening pada BI.
* Gino merupakan nasabah dari Bank Siti
* Atun merupakan nasabah dari Bank Karman


KEGIATANNYA

Kasus 1:
Atun adalah nasabah dari Bank Karman dan Gino adalah nasabah dari Bank Siti. Pada suatu hari Gino memberikan cek kepada Atun sebesar Rp 15.000.000 atas pembayaran pembelian barang dagangan milik atun.
Setelah atun menerima cek tersebut, atun pun memberikan cek tersebut kepada bank karman dengan tujuan untuk segera dicairkan. Bak karman pun menerima cek tersebut. Karena cek tersebut berasal dari bank lain yaitu bank siti, maka bank karman tidak dapat mencairkan cek tersebut begitu saja.
Kemuadian bank karman mengirimkan surat kepada BI, yang disebut dengan nota debet keluar dan segaligus mencatat transaksi yaitu mendebet rekening koran pada BI sebesar Rp 15.000.000 dan mengkredit tabungan siti sebesar Rp 15.000.000.
Bank Bi pun menerima surat dari bank karman, karena bank karman memiliki simpanan wajib pada BI maka BI pun segera memproses surat dari bank karman. Bi pun mengirim surat kepada bank siti yang disebut dengan nota debet masuk, sekaligus mencatat transaksi yaitu mendebet rekening koran siti dan mengkredit rekening koran karman.
Nota debet masuk telah diterima oleh bank siti, dan dengan segera mengeluarkan uang gino sejumlah cek yang telah diterima yaitu sebesar Rp 15.000.000. dan transaksi yang dicatat adalah dengan mendebet giro gino dan mengkredit rekening koran pada bi.
Kasus 2 :
Atun meminta kepada bank karman untuk mngirimkan uangnya kepada gino sebesar Rp 10.000.000 perihal hadiah di ulang tahun gino. Bank karman kemudian mengirim nota kredit keluar kepada BI dan dengan mendebet tabungan atun sebesar Rp 10.000.000, mengkredit rekening koran pada BI. Bi yang menerima NKK tersebut kemudian mencatat transaksi dengan mendebet rekening koran pada karman dan mengkredit rekening koran pada siti.
Bank BI mengirimkan nota kredit masuk kepada bank siti dan bank siti yang menerima NKM dari BI pun langsung mencatat transaksi yaitu dengan mendebet rekening koran pada BI dan mengkredit tabungan gino yang masing-masing berjumlah Rp 10.000.000



Kesimpulan
Jika Bank mengeluarkan Nota Debet Keluar, maka saldo Bank yang ada di BI akan bertambah. Sebaliknya, jika Bank mengeluarkan Nota Debet Masuk maka saldo di BI akan berkurang. Jika Bank mengeluarkan Nota Kredit Keluar, maka saldo Bank yang ada di BI akan berkurang. Sebaliknya, jika Bank mengeluarkan Nota Kredit Masuk maka saldo Bank yang ada di BI akan bertanbah.

Selasa, 12 April 2011

KOMPUTERISASI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN

NAMA  : MEGAWATI
KELAS  : 3 EA 10
NPM     : 10208791
TUGAS : PERHITUNGAN BUNGA TABUNGAN




Latar Belakang Masalah
Tabungan merupakan simpanan  yang paling populer dikalangan masyarakat umum. Dari sejak kanak – kanak kita sudah dianjurkan untuk berhidup hemat dengan cara menabung. Pada awalnya menabung masih secara sederhana, menyimpan uang di bawah bantal atau dalam celengan dan disimpan dirumah. Namun faktor resiko menyimpan uang dirumah begitu besar seperti resiko kehilangan atau kerusakan. Kerugian lainnya adalah menabung di rumah jumlahnya tidak pernah akan bertambah atau berbunga, jadi tetap sama saja sepert sejumlah uang yang disimpan.
Sesuai dengan pekembangan zaman, dewasa ini kegiatan menabung sudah beralih dari umah ke lembaga keuangan seperti bank. Menabung di bank bukan saja menghindarkan dari resiko kehilangan atau kerusakan, akan tetapi juga memperoleh penghasilan dari bunga. Dengan demikian jumlah uang akan bertambah dari waktu ke waktu sekalipun tidak ditambah.
Seperti halnya simpanan giro, simpanan tabgungan juga mempunyai syarat – syarat tertentu bagi pemegangnya dan persyaratan masing – masing bank berbeda satu dengan lainnya. Disamping persyaratan yang berbeda, tujuan nasabah menyimpan uang di rekening tabungan juga berbeda. Demikian pula sasaran bank dalam memasarkan produk tabungannya juga berbeda sesuai dengan sasaran yang diinginkan.
Pembahasan
Pengertian Tabungan
Dalam undang-undang perbankan nomor 10 tahun 1998, yang dimaksud dengan tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Dalam keputusan Menteri Keuangan No. 51/KMK. 04/ 2001, yang dimaksud dengan tabungan simpanan pada bank dengan nama apapun, termasuk giro yang penarikannya dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh masing-masing bank.
Untuk menarik dana yang terdapat dalam rekening tabungan dapat menggunakan berbagai sarana atau alat penarikan. Adapun beberapa alat penarikan tabungan yang digunakan tergantung bank masing-masing yang ingin menggunakan sarana mereka inginkan. Alat-alat yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
a.       Buku tabungan
Merupakan buku yang dipegang oleh nasabah, dimana berisi catatan saldo tabungan, penarikan, penyetoran dan pembebanan yang mungkin terjadi.
b.      Slip penarikan
Merupakan formulir penarikan dimana nasabah cukup menulis nama, nomor rekening , jumlah uang serta tanda tangan untuk menarik sejumlah uang.
c.       Kwitansi
Merupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh bank yang fungsinya sama dengan slip penarikan, di mana tertulis nama penarik, nomor penarik, jumlah uang dan tanda tangan penarik.
d.      Kartu ATM
Merupakan sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastic yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah yang dari tabungannya, di mesin Automated Teller Machine (ATM). Mesin ATM biasanya tersebar di tempat yang startegis.

Pengertian Bunga
Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya
Bunga simpanan Adalah bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank.
Secara umum Rumus perbankan adalah sebagai berikut :





Metode Perhitungan Bunga
Secara umum ada 3 metode perhitungan bunga tabungan yaitu :
a.     Metode perhitungan bunga berdasarkan bunga berdasarkan saldo terendah
pada metode ini, bunga dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo terendah dalam bulan tersebut. Bunga dihitung dengan rumus sebagai berikut :


Rounded Rectangle:   BUNGA =   (ST x i x t)/365

                                                                

Ket                                                                                                             
ST = Saldo Terendah
i= suku bunga tabungan pertahun
t = jumlah hari dalam 1 bulan,
365jumlah hari dalam satu tahun
b.    Metode perhitungan bunga berdasarkan saldo rata-rata
Pada metode ini, bunga dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo rata-rata dalam bulan berjalan. Saldo rata-rata dihitung berdasarkan jumlah saldo akhir tabungan setiap hari dalam bulan berjalan tersebut.
Rounded Rectangle: BUNGA =   (SRH x i x t)/365                                                                             


Keterangan :
SRH = saldo rata-rata harian
i= suku bunga tabungan pertahun
t= jumlah hari dalam bulan berjalan
c.    Metode perhitungan berdasarkan saldo harian
Pada metode ini bunga dihitung dari saldo harian. Bunga tabungan dalam bulan berjalan dihitung dengan menjumlahkan hasil perhitungan bunga setiap hatinya.
Implementasi dari perhitungan bunga di atas :
Mega bank, Tab. Kim Bum
2/3       Setor Tunai                  Rp.10.000.000
5/3       Pinbuk                         Rp.  5.000.000
8/3       Pinbuk                         Rp.  2.000.000
17/3     Ambil Tunai                Rp.  3.000.000
23/3     Pinbuk Kredit cek f (BTN)     Rp. 8.000.000

Pertanyaan :
a.       Rekap saldo ?
b.      Saldo awal ¼ ?
c.       Biaya tabungan bulan 3?
Jawaban :
a.      Rekap Saldo

2/3 Kas                                    Rp 10.000.000
            Tabungan Kim Bum                            Rp 10.000.000

5/3 Giro                                   Rp 5.000.000
            Tabungan Kim Bum                            Rp 5.000.000

8/3 Tabungan Kim Bum          Rp 2.000.000
            Deposito K                                          Rp 2.000.000

17/3 Tabungan Kim Bum        Rp 3.000.000
            Kas                                                      Rp 3.000.000

23/3 R/K pada BI                   Rp 8.000.000
            Tabungan Kim Bum                            Rp 8.000.000

Perhitungan bunga dengan menggunakan saldo harian

Ø   Tanggal     5 Maret
Rounded Rectangle: (10 % x 5-2 x Rp 10.000.000)/365=Rp 8219.2


Ø   Tanggal 8 Maret


Rounded Rectangle: (10 % x 8-5 x Rp 15.000.000)/365=Rp 12.328,8



Ø   Tanggal 17 Maret


Rounded Rectangle: (10 % x 17-8 x Rp 13.000.000)/365=Rp 32.054,8
(10 % x 17-8 x Rp 13.000.000)/365=Rp 32.054,8



Ø   Tanggal 23 Maret


Rounded Rectangle: (10 % x 23-17 x Rp 10.000.000)/365=Rp 19.438,4


Ø   Tanggal 31 Maret


Rounded Rectangle: (10 % x 31-23+1 x Rp 18.000.000)/365=Rp 44.383,6



Saldo tabungan akhir bulan







Perhitungan Bunga dengan menggunakan Saldo Terendah


Rounded Rectangle: (10 % x 31-2+1 x Rp 10.000.000)/365=Rp 82.191,8



 Saldo tabungan akhir Bulan







Perhitungan bunga dengan menggunakan saldo rata-rata
Perhitungan saldo rata adalah sebagai berikut :
Total Saldo = Rp. 10.000.000 + Rp. 15.000.000 + Rp. 13.000.000 + Rp.    10.000.000 + Rp. 18.000.000 = Rp. 66.000.000


Rounded Rectangle: Saldo Rata – Rata = (Rp 66.000.000)/5
        = Rp 13. 200.000




Bunga saldo terendah


Rounded Rectangle: (10% x 31-2+1 x Rp 13 200.000)/365=Rp 108 493,15




Saldo tabungan akhir bulan  
Total Saldo                              : Rp 18.000.000
Total Bunga                            : Rp  108.493,15   +
Total Saldo Akhir Bulan         : Rp 18 108 493,15

Penutup
            Dalam menabung seseorang harus memperhartikan metode perhitungan bunga yang digunakan oleh suatu bank, hal ini terbukti dengan saldo yang tercatat dengan menggunakan ketiga metode tersebut ternyata menghasilkan nominal yang berbeda. Dilihat dari ketiga metode tersebut bunga yang paling besar adalah sebesar Rp. 113.424,8 yang dihitung dengan menggunakan saldo harian dimana bunga dari bunga tersebut adalah sebesar 10%.